RUSIA (RIAUPOS.CO) - Lima anak mendadak jadi yatim piatu setelah orangtua mereka meninggal dunia akibat minum cairan pembersih tangan (hand sanitizer) ilegal. Kedua orangtua ini nekat meminum pembersih tangan ilegal yang disajikan kepada para tamu di sebuah pesta karena kehabisan minuman keras.
Ayah anak-anak itu meninggal lebih dulu karena keracunan. Dokter pun berjuang keras menyelamatkan nyawa ibu mereka yang berusia 48 tahun selama 10 hari sebelum akhirnya meninggal secara tragis.
Pada Kamis (3/12), kematian ibu yang tidak disebutkan namanya itu diumumkan oleh kementerian kesehatan regional Rusia. Dokter mengatakan, ibi ini menderita kerusakan mengerikan pada organ dalamnya dan tidak bisa sadar kembali.
Dikutip Daily Star, ibu lima anak itu adalah orang kesembilan yang meninggal setelah minum pencuci tangan antiseptik ilegal yang dipasok di seluruh negeri. Pembersih tangan ilegal ini mengandung hingga 69% metanol, sedangkan batasan yang diizinkan secara legal adalah 3,5%.
Adapun usia dan nama anak-anak pasangan tersebut belum dirilis. Diketahui, metanol dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kebutaan dan kematian. Kepala kesehatan juga elah mengeluarkan peringatan kepada orang-orang untuk tidak meminum hand sanitiser ilegal.
Sebelumnya pada 19 November, insiden serupa terjadi desa Tomtor, di distrik Tattinsky di wilayah Yakutia Rusia. Saat itu, para korban yang berusia antara 7, 28, dan 69 tahun menghadiri sebuah pesta..
Seorang pria berusia 32 tahun dari desa yang sama masih berada di rumah sakit dan diperkirakan akan selamat. Namun dokter memperkirakan tidak dapat menyelamatkan penglihatannya.
Tiga korban pertama adalah seorang wanita berusia 41 tahun dan dua pria berusia 27 dan 69 tahun. Enam lainnya diterbangkan dengan pesawat evakuasi medis ke ibu kota regional Yakutsk, termasuk sang ibu.
Selain itu, seorang pria di distrik Aldansky di wilayah yang sama juga meninggal dunia akibat minum hand sanitizer.
Sejauh ini, sekitar 4.879 liter ramuan maut itu telah disita. Namun polisi yakin lebih banyak yang dipasok, dan telah melacaknya ke taman kanak-kanak, sekolah, tempat bisnis, dan penjara.
Pengusaha Alexander Kalinin (44) dari wilayah Sverdlovsk, menghadapi kemungkinan hukuman enam tahun penjara setelah ditahan karena memasok hand sanitizer ilegal itu.
Sumber: Russia Today/News/Daily Star/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun